Sepi saat kami menginjakan kaki di Curug Siputri. Memang saat itu
menjelang sore namun mentari masih bersinar cukup terang sehingga masih bisa
menembus masuk dari antara dedaunan. Yang terdengar saat itu hanya gesekan
daun-daun yang terhembus angin sejuk dan gemuruh air yang mengalir di antara
tebing berselimut pepohonan. Suara kicau burung pun mendadak terhenti saat kami
tiba di sana. Tak lama berselang butir-butir air mulai berjatuhan, rupanya
kawanan burung berhenti bernyanyi sebagai penanda hujan gerimis. Kami pun
bergegas mencari perlindungan dari gerimis.
Gerimis saat itu ternyata membawa keindahan lain untuk kami. Kami yang
tinggal di kota besar berpolusi menatap terpukau saat pelangi mulai membentang
layaknya jembatan dari kahyangan menuju bumi. Saat kami terdiam mengagumi
keindahan warna warni pelangi, tiba-tiba terdengar suara canda tawa para
bidadari yang turun dari langit melewati jembatan pelangi. Bidadari-bidadari
ini memang turun dari langit untuk mandi dan bermain di Curug Siputri melalui jembatan
pelangi ini. Sayangnya, belum juga mereka menjejakkan kaki ke bumi, kehadiran
kami diketahui oleh para bidadari sehingga mereka kembali naik ke kahyangan
bersamaan dengan runtuhnya jembatan pelangi karena sinar mentari sudah bergulir
di balik pepohonan.
Mungkin begitulah yang terjadi
kalau legenda tentang bidadari di Curug Siputri itu benar adanya. Menurut
legenda, Curug Siputri ini adalah tempat untuk para bidadari mandi. Saat hujan gerimis
dan tercipta pelangi, konon katanya para bidadari turun ke bumi untuk mandi
dan bermain.
Curug Siputri terletak di wliayah
Palutungan-Kuningan ini berada persis di kaki Gunung Ceremai. Curug ini
termasuk mudah untuk dijangkau, letaknya tak jauh dari pos lapor pendakian
Gunung Ceremai (Palutungan adalah 1 dari 3 jalur pendakian Gunung Ceremai).
Cukup berjalan kaki sekitar 10 menit dengan jalan yang sangat bersahabat, kami
sudah bisa sampai di aliran sungai Curug Siputri. Walaupun mudah dijangkau,
letak curug ini agak tersembunyi dibalik tebing. Curug dengan ketinggian 20
meter ini juga memiliki kolam-kolam berundak yang dangkal sehingga aman untuk
bermain air di sini. Aliran air Curug Siputri berasal dari mata air di dalam
Hutan Gunung Ceremai sehingga debit airnya selalu banyak, jernih dan sejuk. Memang
tidak salah para bidadari itu menjadikan tempat ini untuk mandi dan bermain
air.
2 pasang remaja baru saja
meninggalkan lokasi saat kami tiba di Curug Siputri. Tidak ada pengunjung lain
selain kami sore itu. Suasana mistis memang kental terasa karena posisi curug
yang diapit tebing-tebing tinggi belum lagi pohon beringin yang tumbuh di sisi
curug. Sebenarnya ada jalan setapak kecil untuk mendekat ke arah curug, cuma
nyali saya tidak sebesar itu untuk melintas dibawah akar pohon beringin yang
menjuntai, salah-salah bukan bidadari berselendang warna--warni yang tampak
malah "bidadari" berbaju putih yang melayang turun dari atas pohon
T_T.
Sangat jarang sekali saya
menemukan lokasi air terjun yang mudah dijangkau tapi masih bersih dan indah
seperti Curug Siputri. Teman-teman saya sangat jarang sekali tergoda untuk
mandi dan berbasah-basahan di curug, tapi di Siputri mereka langsung
menceburkan diri tak peduli dinginnya air Curug Siputri. Mungkin mereka ingin
awet muda seperti mitos yang beredar bahwa air Curug Siputri bisa membuat awet
muda. Saya? saya cukup mengeksplor beberapa spot untuk berfoto dan menyaksikan
bidadari-bidadari gadungan berselendang "spanduk pilkada" ini mandi
dan bermain.
Rute menuju Curug Siputri :
Dari arah Cirebon menuju Kuningan melalui Beber-Cilimus-Sangkan Urip. Sebelum masuk kota Kuningan belok kanan ke arah Cigugur lalu belok kanan lagi ke arah Palutungan.
9 comments
Kok gak semi kancut kaka?
BalasHapusYang kancutan udah punya lapak masing2 kaka
Hapuswaktu ke kuningan ... saya kira aksesnya sulit ... karena banwa anak istri .. tahunya mudah ya ... indah lagi curugnya ...
BalasHapusMudah banget mas, jalan kaki ga sampe 5 menit dari parkiran. Curugnya juga masi bersih
Hapuslegenda pelangi dan bidadari di daerah saya juga ada pak... saya kurang yakin... pasti itu hanya dongeng sebelum tidur pak, hehe
BalasHapusTapi keluar dari lingkup bidadari, tempatnya sangat keren pak... saya takjub :)
Saya diajak kesini dong. KAn ga pake cape leooooo
BalasHapuscurugnya asri kak cakep
BalasHapusiya mba winny, masih bersih :)
Hapussuka fotonya
BalasHapuskalau dengan angkutan umum gimana aksesnya mas?
bludstory.blogspot.co.id